Hobi

Semut Rangrang

Budidaya semut rangrang dianggap tidak komersial dan kurang kerjaan. Padahal semut dengan daya gigit yang luar biasa ini banyak dicari para penyuka burung peliharaan.

Telurnya yang biasa disebut dengan kroto, menjadi pakan burung peliharaan yang berdampak pada kualitas suaranya. Untuk itulah rangrang banyak dicari sekarang ini.

Budidaya rangrang semakin banyak dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Ada banyak cara budidaya rangrang atau ternak kroto, namun menggunakan media toples menjadi salah satu yang paling diminati.

Selain lebih minimalis, menggunakan media toples juga membuat hasil panen lebih banyak. Tertarik mencobanya? Berikut ulasan singkatnya:

Semut Rangrang

1. Menyiapkan Bibit Rangrang Unggul

Dalam budidaya apapun itu, baik hewan atau tumbuhan, bibit awal sangat menentukan keberhasilan Anda saat panen. Tanpa bibit yang unggul, bisa jadi budidaya tidak akan menghasilkan apapun selain kematian dari induk dan kegagalan.

Demikian pula saat Anda budidaya kroto, diperlukan bibit atau indukan semut terbaik untuk memastikan kualitas telur dan anakan.

Bagi pemula, mendapatkan bibit rangrang bisa jadi sangat menyulitkan. Bahkan sebelum Anda mendapatkan bibitnya, mencari sarang rangrang juga sangat sulit dilakukan.

Dari mulai jumlah sarangnya yang terus berkurang hingga pengaruh alam yang tidak mendukung habitatnya. Untuk itulah alternatif rangrang dari peternak dapat menjadi solusi.

Sayangnya banyak dari pembudidaya kroto yang menyatakan jika ada perbedaan kualitas kroto dari sarang asli dan yang berasal dari peternakan. Kroto yang berasal dari sarang dianggap lebih unggul.

Pasalnya daya tahan kroto jenis ini lebih kuat terutama dalam menghadapi kondisi alam di mana dia tinggal. Sangat berbeda dengan kroto yang berasal dari peternakan.

Selain daya tahannya yang lebih kuat, rangrang dari sarang asli tidak pernah memilih makanan. Sangat berbeda dengan rangrang dari peternakan yang cenderung makan sedikit.

Selain itu harga kroto dari peternak juga lebih mahal. Pada akibatnya tentu saja terhadap jumlah telur dalam hal ini kroto yang dapat dimanfaatkan juga semakin banyak.

Cara Budidaya Semut Rangrang

2. Merancang Sarang dengan Toples

Dalam teknik budidaya semut rangrang, ada banyak hal yang harus disiapkan. Hal-hal yang harus disiapkan ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap keberhasilan budidaya.

Salah satu yang harus Anda siapkan untuk budidaya rangrang ini adalah kandang atau sarang semut yang ideal. Baik untuk perkembangbiakan semut atau justru memudahkan Anda saat panen.

Selama ini terdapat banyak ide dan pemikiran baru tentang kandang atau sarang untuk semut rangrang. Namun cara yang paling efektif dan dianjurkan bahkan untuk ternak kroto pemula adalah menggunakan toples plastik berukuran sedang dan pendek. Pastikan toples yang Anda gunakan masih dilengkapi tutup yang akan memudahkan panen semut nantinya.

Lubangi bagian bawah toples 5-7 cm. Tutup kembali lubang dengan lakban. Masukkan rangrang beserta dengan kroto atau telur rangrang ke dalam toples.

Pastikan semut yang masuk tidak keluar kembali dengan menutup toples rapat-rapat. Siapkan nampan berisi air setengahnya, letakkan bata di tengah nampan. Letakkan toples berisi rangrang di atas bata.

Jika ada banyak toples yang Anda gunakan, maka kebutuhan nampannya juga semakin banyak. Masing-masing nampan untuk satu toples berisi rangrang.

Mengingat jumlahnya yang banyak, susun nampan seperti rak yang terbuka, atau sesuai kebutuhan Anda. Hanya pastikan semut rangrang yang ada di dalam toples tidak keluar dari sarang, atau budidaya akan gagal.

Makanan Semut Rangrang

3. Perawatan dan Memberi Makan

Selesai membuat sarang, tahapan budidaya semut rangrang selanjutnya adalah perawatan. Proses perawatan ini tidak sulit hanya saja membutuhkan ketelitian dan ketelatenan.

Terutama memastikan bahwa proses budidaya yang Anda lakukan aman dari predator. Juga untuk memastikan sarang menjadi tempat yang nyaman untuk rangrang bertelur dan berkembang biak.

Predator adalah musuh utama budidaya kroto. Untuk mencegah predator, baik semut dan serangga yang ukurannya lebih besar, Anda harus memposisikan sarang dengan aman.

Jika harus ditumpuk, maka usahakan tumpukan tersebut aman dan tidak jatuh. Demikian pula dengan tempat peletakan sarang, harus jauh dari jangkauan anak-anak hingga predator yang dapat menyerang.

Untuk menjaga kualitas sarang ternak kroto tetap ideal, maka Anda harus menjaga ruangan di mana sarang berada terjaga sirkulasinya.

Udara harus dapat keluar masuk dengan bebas sehingga ruangan tidak lembab. Pastikan sarang tidak berada di udara terbuka yang menyebabkannya terkena sinar matahari dan hujan langsung, atau sarang akan rusak.

Nutrisi sangat penting dalam budidaya kroto. Untuk nutrisi juga harus dijamin memenuhi kebutuhan semut rangrang dalam bertelur dan berkembang biak.

Anda dapat memberinya pakan berupa bangkai serangga seperti jangkrik, belalang, belatung hingga kecoa. Atau untuk nutrisi lebih baik, Anda dapat memberi semut rangrang makan berupa gula hingga madu.

Telor Semut Rangrang

4. Memperhatikan Usia Panen

Membuat sarang yang ideal untuk rangrang memang harus sangat diperhatikan detailnya dalam proses budidaya. Sehingga rangrang merasa nyaman dan aman untuk bertelur hingga berkembang biak.

Selain itu pemberian nutrisi terbaik juga sangat penting untuk keberhasilan budidaya kroto. Tidak kalah penting adalah proses panen yang tepat.

Menjadi langkah terakhir, tidak berarti proses panen dapat dilakukan sembarangan. Salah menentukan waktu, Anda dapat kehilangan peluang kroto yang lebih banyak.

Mengingat harga kroto yang cukup mahal, jumlahnya yang berkurang dari target tentu akan membuat keuntungan Anda juga tidak sesuai harapan. Masa panen kroto adalah 4-6 bulan.

Siklus 4-6 bulan harus tepat untuk memastikan perkembangbiakan rangrang selanjutnya tidak terganggu. Setelah panen pertama Anda dapat menikmati panen-panen selanjutnya.

Dalam satu toples, idealnya Anda dapat memperoleh 1-2 ons kroto. Untuk mengeluarkan kroto, Anda harus menuangkan isi toples ke dalam nampan datar dan besar.

Gunakan sarung tangan untuk menghindari gigitan rangrang. Pisahkan dengan cepat antara kroto dan rangrang sehingga budidaya kembali dapat dilanjutkan.

Jika panen yang Anda lakukan tepat waktu, maka dalam waktu 15-20 ke depan, panen berikutnya dapat Anda lakukan.

Jika Anda telaten melakukannya, sudah pasti keuntungan dapat digenggam dari budidaya semut rangrang. Mudah-mudahan artikel diatas bermanfaat untuk Anda. Salam sejahtera!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button